Langsung ke konten utama

Tunangan (part one)

Memang seperti sebuah mimpi yang membuatku begitu terkejut, mungkin aku masih bingung apakah ini mimpi atau sebuah nyata?

Asween yg sedari tadi aku lihat, laki-laki yang masih saja menatap mataku tanpa kedipnya itu masih menunggu jawabku akan lamarannya yang terjadi tanpa sengaja, hal ini terjadi karena aku casya melabrak seorang lina perempuan yg cantik, baik dan selalu saja dekat dg casya dan asween..

Hari itu casya melabrak lina karena lina bilang pada casya bahwa asween akan 'nembak' casya dalam waktu dekat, casya yang sebenarnya juga menaruh hati pada aswen sangat berharap akan kedatangan waktu itu, akan tetapi berbulan"pun telah terlewati, sehingga casya pun lepas kontrol dan melabrak lina. Asween yg tdk sengaja mendengar pertengkaran itu menghampiri mereka berdua, yg kemudian melerai mereka.

Asween yang sebenarnya memang ingin menyatakan perasaannya kepada casyapun mengeluarkan sebuah cincin dari dalam tasnya dan memberikannya kepada casya seraya berkata "sya, aku telah menyiapkan cincin ini sedari 2bulan yang lalu. Sya, maafkan aku karena aku tak bisa ungkapakan rasa ini dari 2bulan yang lalu. Sya hanya kata maaf yang bisa aku ucapkan akan segala kebodohanku. Sya maukah kau menjadi milikku ? " casya yang sedari mendengarkan kata demi kata yg diucapkan asween tiba" saja mengeluarkan tetes demi tetes air matanya, entah sedih atau senang yang harus ia utarakan karena orangtuanya akan menyelenggarakan acara pertunangannya minggu depan, hal inilah yang membuatnya emosi pada lina........

Komentar

Postingan populer dari blog ini