Langsung ke konten utama

AKHIR CERITA CINTA

Maaf mas, tapi aku gak bisa buat bilang iya atau mengatakan apapun yang mengiyakan akan permintaan mas. Aku gak bisa jadi pacarmu mas, andaikan kau mengerti akan perasaanku sejak dulu mungkin saja aku telah menjadi milikmu. Siang ini mas rhesa nembak aku, mas rhesa yang selama ini ada disisiku saat aku lelah saat aku butuh orang yang memberikan semangat buat aku, Cuma ada mas rhesa mas. Aku terima cintanya, karena aku tahu bahwa rasa yang selama ini aku pertahankan untuk tetap menjadi pemenang akan hatiku sudah tak mungkin lagi aku pertahankan. Mas ryan, maaf karena hanya kata-kata permohonan maaf yang bisa aku haturkan padamu sebagai rasa bersalahku, sebagai rasa kecewaku akan dirimu. Malam ini mungkin bukan malam yang indah, tapi aku selalu berdoa untukmu kakakku yang kusayang.
Walau hati merasa sangat bersalah, tapi aku sudah tak tau harus berkata apalagi untuk seorang ryan, kejadian malam ini sudah aku takutkan dari beberapa waktu yang lalu akhirnya terjadi juga. Sesaat setelah hening yang cukup lama ketika aku menyudahi alasanku, mas ryan sedari tadi diam mulai membuka mulutnya yang agak kehitaman dan berkata “nadia, maafkan sikapku yang selama ini membuatmu bingung, maafkan pula segala ucapku malam ini, tapi aku ingin akanmu, aku tak pernah berfikir akan kemungkinan malam ini, dan ternyata aku salah, aku tak mendapatkanmu, tapi aku mohon padaNya agar kita berjodoh kelak, maukah kau temaniku untuk nikmati indahnya langit malam yang bertaburan bintang ? ” aku yang sebenarnya nyaris tak dapat membendung air mataku ini sungguh tah berdaya untuk berkata tidak, tapi kuputuskan untuk berkata “maaf mas, aku tak ingin rasa itu tumbuh kembali malam ini, aku tahu siapa diriku, aku nggak mau bohongi hatiku, bohongi mas rhesa aku nggak mau bikin dia kecewa karena akupun tak mau kecewa karenanya, maaf aku harus pergi mas..”
Bunyi handphone yang membuatku dan mas ryan terkejut seakan menolongku, fajar ternyata menelponku, aku yang seolah merasa tertolong akhirnya mengangkat telpon itu, dan suara dari seberang sana pun berbicara padaku “nad, aku ada di Purwokerto dan sekarang mau jemput kamu nih, mau ajakin kamu keluar malem, sekarang kamu ada dimana ? ”
Akupun menjawabnya dengan suara lirihku “aku ada di tenda makan nasi goreng jet-zet pertigaan jalan kampus dan HR Bunyamin aku tunggu kamu disini” fajar yang bingung karena tak biasanya aku ada diluarpun hanya bilang “iya” dan memutus telponnya. Mas ryan yang masih saja duduk depanku menatapku sambil bicara “jangan tinggalkan aku malam ini nadia, temani aku kenalkan aku pada paacarmu ” dan akupun membuka mulutku untuk menjawabnya “mas, maaf aku gak mau rasa itu hadir kembali disaat mas rhesa singgah dalam hatiku, mas maaf kembali kuhaturkan untukmu, karena aku belum bisa ngenalin mas rhesa, karena mas rhesa tinggal di Semerang, dan cukup pembicaraan kita malam ini fajar sudah menjemputku, terima kasih akan segalanya mas, dan aku suka boneka beruang yang kau titipkan pada temanku siang tadi dan kini kita harus berpisah, selamat malam dan semoga kau dapatkan yang lebih indah dariku malam ini” kuselesaikan kalimatku sambil bargegas meninggalkan mas ryan dan menuju mobil Honda civic yang dikemudikan oleh fajar, aku masuk mobil itu tanpa menyadari bahwa mas ryan mengikutiku dari belakang,akupun tersadar oleh teguran fajar “nad, kamu kenapa sih ?? ada masalah apa ? bisa aku bantu ?” fajar yang belum sempat aku sapa akhirnya membuka pembicaraan kami malam itu, dan aku menujawabnya dengan suara yang agak tertahan karena aku memang sedang menahan isak tangisku “aku gak apa-apa jar, hari ini ada 2 orang nembak aku dan memintaku untuk jadi pacarnya, aku bingung jar, karena aku telah menerima rasa cinta dan bertekad untuk membalas rasa itu, aku udah jadian sama mas rhesa” sambil mengerem mendadak fajarpun langsung bicara “kamu gak lagi becanda kan nad ??” seolah tek percaya kalau aku pacaran sama mas rhesa, fajrpun terlihat kecewa, aku bingung ada apa ini dan kemudian berkata “jar aku serius, tadi siang aku jadian sama mas rhesa” entah apa yang membuat fajar kemudian membawaku pergi menuju kawasan baturraden, sepanjang perjalanan fajar terus saja diam, dan benar-benar diam beribu bahasa beribu kata, fajarpun seolah kesetenan dan terus saja menaikkan kecepatan laju mobilnya, dan hal ini sungguh membuatku sengat takut dan terus saja bertanya “kamu ini kenapa jar, ada apa ?”
Aku tak berhenti untuk berucap, aku tak berhenti untuk terus saja berdoa, dan entah mengapa ternyata mas rhesa jauh diujung sana ternyata menelpon aku dan bercerita banyak hal dan tak lupa untuk memastikan keadaanku “honey, kamu baik-baik saja kan, aku barusan punya firasat gak enak, dan kamu tau besok aku harus sudah ada di Purwokerto lagi subuh-subuh aku berangkat ke Purwokerto” dan aku yang bingung serta panik hanya menjawab “ aku baik-baik saja mas, memangnya ada apa kok mas rhesa besok mau ke purwokerto lagi ??” dan mas rhesa yang tek mengetahui keadaanku yang sebenarnya bilang padaku “sudahlah tunggu saja kedatanganku besok siang di Purwokerto, kalo gitu semoga malam ini adalah malam yang indah buatmu ya my honey” seraya mengembalikan hpku kedalam tas mungil yang memang sedari tadi aku bawa, aku mencoba untuk kembali mengajak fajar untuk bicara secara pelan-pelan “fajar, maaf jikaku memang membuat hatimu kini gundah tapi bolehkah aku mengetahui apa sebabnya ?” seoalah tak mendengarkan pembicaraanku, dan tanpa aku sadari bahwa kami sudah hampir sampai dikawasan wisata Baturraden ini tambah bingung karena ternyata fajar berhenti mengemudi dan memutar balikkan arah mobilnya kearah turun kepurwokerto, dan ia hanya bicara “maafkan aku nad karena telah mencintaimu” akupun tak dapat menjawabnya dan sekarang aku yang seolah mengunci mulutku. Aku bingung dan benar-benar bingung dan aku mulai membuka mulutku perlahan dan memulai bicara “fajar, kau adalah sahabat terbaikku yang pernah aku punya”
Kata-kata terakhir yang aku ucapkan mungkin tak akan bisa kuucapkan lagi kepada siapapun itu, dan seluruh kejadian hari ini pasti akan selalu dikenang oleh mas rhesa, mas ryan dan fajar.
Malam ini menjadi akhir dari sebuah cerita cinta yang telah nadia ukir di atas hati ke 3 orang laki-laki yang sungguh mencintai dan menyanginya, fajar yang dengan emosinya mengendarai mobilnya itu saat ini masih terbaring disalah satu ruang rawat dan sampai sesaat setelah ia sadar akan keberadaannya ia masih belum mengetahui bahwa nadia wanita yang sangat ia cintai telah menghadap kepadaNya terlebih dahulu.
Fajar yang sadar bahwa nadia tak berada disampingnya mulai bertnaya- Tanya akan keberadaan wanita yang ia sayangi itu, dan sejenak ia mengingat kembali kejadian setelah nadia bicara “fajar, kau adalah sahabat terbaikku yang pernah aku punya” dan kata-kata itupun terus bergerumun didalam telinganya dan fajarpun ingat wajah nadia yang penuh darah dan hanya bicara “ini bukan salahmu jar, aku sayang kamu sebagai sahabatku” fajar dengan kebingungannya pun mulai bertanya akan keberadaan nadia, dan semua orang termasuk vina adik fajar tak menjawab keberadaan nadia, hal ini membuat fajar yang mulai gelisah memaksakan dirinya yang tak terluka begitu parah untuk berdiri dan berjalan, seolah tak ada lagi yang mampu untuk menahanya fajarpun berjalan menyusuri lorong demi lorong kamar demi kamar dan mendapatkan sebuah kamar yang dipenuhi banyak orang dan salah satunya adalah orang yang ia sadari sempat mengikutinya dari belakan, orang itu adalah mas zulfi yang ternyata adalah orang yang membawa fajar dan nadia kerumah sakit dengan bantuan warga.
Hening tertasa dalam ruangan itu, mas rhesa yang masih belum bisa berhenti menangis bertanya pada setiap orang yang ada dalam ruangan itu dan bicara “siapa yang bernama ryan dan siapa yang bernama fajar ?” ucup yang sedari tadi telah menyadari keberadaan fajar menarik fajar dengan ketusnya dan bicara “ini sang fajar dan laki-laki berkulit hitam dan berhidung mancung itu adalah ryan” mas rhesa sambil berjalan mendekati mereka kemudian berkata “maafkan aku, karena aku kalian bertengkar dengan nadia karena masalah cinta, maafkan aku karena aku adalah orang baru dalam cerita cinta seorang nadia, aku mengetahui segala cerita tentang kalian dari nadia, fajar janganlah kau merasa bersalah karena kematian nadia bukan kerenamu, jalani hidup kalian dengan indah seperti pesan terakhir nadia di setiap malam pada kalian, semoga nadia selalu dalam lindunganNya dan dia bahagia, dan untuk kita bertiga semoga bertemu dengan nadia-nadia lainnya”
Selesainya pemakaman nadia seolah mengibaratkan sebuah akhir dari cerita cinta nadia Erika putri dengan para sahabatnya fajar, kakak tersayangnya ryan dan kekasihnya rhesa.
Created by : sascha

Komentar

Postingan populer dari blog ini